animasi bergerak gif
Gaara

Selasa, 01 April 2014

Hunting Hilal Beramai-Ramai di Pantai Kartini


Senin (31/3), boleh jadi merupakan tanggal “merah” pertanda peringatan Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1936) bagi umat Hindu. Namun, di tanggal yang sama, “nyepi” tidak berlaku bagi mahasiswa Ilmu Falak semester 2 program reguler IAIN Walisongo. Melalui program Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Falak, mahasiswa tergabung dalam satu tim untuk melaksanakan Rukyatul Hilal Awal Bulan Jumadil Akhir 1435 H di Pantai Kartini Jepara.
Dilengkapi dengan alat-alat pendukung pelaksanaan rukyah, seperti teleskop dan theodolit, rombongan tim yang berjumlah 28 orang peserta beserta 3 orang pendamping, berangkat dari kampus hijau IAIN Walisongo sekitar pukul 10.00 WIB menggunakan bus kampus. Dalam perjalanan menuju lokasi, rombongan tim sempat terhambat oleh macet di daerah Mijen, Kabupaten Demak dan Welahan, Kabupaten Jepara, karena jalan rusak. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat rombongan untuk terus melanjutkan perjalanan, bahkan menyempatkan bertandang ke Makam Sunan Kalijaga untuk ziarah.
Sesampainya di lokasi, sekitar pukul 14.30 WIB, rombongan tim sejenak berbenah diri, menyetorkan hati keharibaan sang Ilahi di masjid Pantai Kartini. Berharap agar hilal sore ini mau men-show up dirinya. Di lokasi “eksekusi”—anjungan dekat patung kura-kura, rombongan tim ternyata tidak sendiri dalam melaksanakan rukyah. Terdapat 2 rombongan tim lain yang ikut meramaikan kegiatan rukyah, berasal dari para siswa kelas XI Ponpes Muhammadiyah Lemah Gunung, Kudus dan Divisi Rukyah Misbah Al-Huda Jepara.
Berdasarkan data hilal yang telah dirumuskan oleh Tim Ahli, ketinggian hilal awal bulan Jumadil Akhir 1435 H pada saat ghurub, pukul 17:41:10 WIB sudah memenuhi kriteria imkanur rukyah, yaitu sampai 06° 13' 23,68", sehingga bisa sangat dimungkinkan hilal terlihat. Terlebih lagi nilai elongasi—yang mempengaruhi ketebalan hilal—cukup bagus, yaitu 08° 40' 56,92". Namun, faktor alam di suatu tempat juga dapat mempengaruhi terlihat atau tidaknya hilal, seperti yang terjadi dalam kegiatan rukyah ini, sangat disayangkan hilal tidak terlihat karena terhalang awan tebal dengan ketinggian sampai 5° di atas ufuk.
Kendati demikian, kegiatan ini dinilai positif dan sangat diapresiasi oleh banyak pihak. Meskipun tim perukyah terbilang masih “muda”—mahasiswa semester 2—namun, semangat untuk melaksanakan rukyah sangat tinggi. Penguasaan teknik merukyah dan pemasangan alat-alat pun dinilai cukup bagus oleh M. Syauqi Nahwandi, mahasiswa Ilmu Falak angkatan 2009, selaku pembimbing kegiatan rukyah ini.
Mari hidupkan semangat menghidupkan ilmu Falak..!


Annake Harijadi Noor (Mahasiswa Ilmu Falak semester 2 program reguler IAIN Walisongo, Anggota Dep. PSDM HMJ Ilmu Falak IAIN Walisongo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar