Generasi muda punya posisi yang penting dalam proses regenerasi suatu
masyarakat/bangsa. Generasi mudalah yang kemudian menyambut tongkat
estafet kepemimpinan, betul tidak?
Tapi kenyataan yang ada sekarang, generasi penuh potensi itu tengah
dirundung permasalahan akibat sistem kehidupan masyarakat yang
berideologi kapitalis, nah, lho?
Sistem kehidupan yang jauh dari tuntunan Ilahi, menciptakan kondisi
masyarakat yang hanya mengejar kesenangan semu, menampakkan ciri liberal
dan individualis sehingga tidak adanya saling mengingatkan dan
nasihat-menasihati dalam amar ma’ruf nahi mungkar. Gaswatt!
Situasi yang dialami generasi muda ini disebut dekadensi moral, apaan tuh dekadensi moral?
Dekadensi moral ialah situasi dimana generasi muda terpola menjadi akrab dengan holiganisme dan vandalisme, waduhh..!
Dengan tanpa berdosa, mereka mengabaikan nilai-nilai syar’i seperti
melakukan hubungan seksual di luar pernikahan, kasus-kasus kriminal
ataupun kekerasan seperti tawuran antar pelajar. Parah!
Padahal, harus kita sadari, makna kebahagiaan abadi-bukan semu-adalah
ketika tercapainya ridha Allah dalam hidup. Islam mengharuskan
keterikatan dengan hukum syara’ pada setiap aspek kehidupan!
Namun pada akhirnya dalam hal ini tidak bisa serta merta menyalahkan
generasi muda. Faktor pembentuk timbul mulai dari lingkungan terkecil
yaitu keluarga. Keluarga yang berantakan akan melahirkan generasi yang
berantakan pula. Sekolah yang harusnya menjadi tempat untuk menuntut
ilmu, berubah menjadi tempat ajang pamer dan adu gengsi, wah, gitu ya? Masyarakat sebagai lingkungan makro yang berperan dalam pengawasan generasi muda, kini tak lagi berfungsi sebagaimana mestinya.
Dunia barat pun ikut andil dalam pembentukan karakter generasi muda
dewasa ini. Mereka punya senjata yang bahkan lebih hebat daripada rudal,
nuklir ataupun yang semacamnya untuk mempengaruhi atau dalam artian
menyerang generasi muda, wow..! apa..?
3F; Food, Fashion and Fun! Masa’ sih?
Food made in west; europe and america, sudah menjamur di negara kita, pake fungiderm ajj!?
Produk fastfood lebih banyak disukai generasi muda saat ini ketimbang
jajanan tradisional seperti roti sumbu dan semacamnya. Dan mereka lebih
merasa pede nongkrong di resto-resto seperti A&W maupun Mc. Donald
daripada nongkrong di warteg, (oh, ya?) Mereka menganggap prestise, kekayaan adalah segalanya!
Melalui Fashion, generasi muda sekarang ini diperdaya oleh
busana-busana model tangtop, bikini dan pakaian-pakaian serba mini
lainnya. Yang akhirnya memunculkan pikiran bahwa memakai busana
muslim-yang serba panjang-itu kuno dan ketinggalan zaman. Masyaallah,
ini jelas merusak!
Kemudian Fun, dalam artian hiburan, bukan lucu, *lucu mah saya :p*.
MuIai dari film, bacaan, nyanyian dll semuanya mengandung unsur
kebarat-baratan. Gaya hidup bebas, seakan memberi peluang besar bagi
generasi muda untuk lebih leluasa menikmati hiburan-hiburan itu. Yang
tentu saja membawa dampak negatif.
Belum lagi budaya-budaya barat yang dicontek habis-habisan oleh
generasi muda sekarang yang sama sekali tidak ada dalam tuntunan Islam.
Seperti ikut merayakan valentine’s day maupun birthday party, ckckckck..!
Generasi muda Islam idealnya selalu berpegang teguh pada idealisme
agama, melaksanakan perintah Allah, memiliki keimanan yang kokoh, selalu
mendasarkan perbuatannya pada niat yang ikhlas, berusaha sekuat tenaga
untuk terikat dan mengikatkan diri dengan ajaran Islam. Sanggupkah? Insyaallah! Harus!
Mumpung masih muda, masih punya kesempatan, berpikirlah jalan kita
masih panjang, maka kita akan senantiasa tergerak untuk terus semangat
mengadakan perbaikan hidup.
Siapa yang tidak kenal edCoustic? Salah satu lagunya mengajak kita,
sebagai generasi muda Islam untuk memperbanyak karya yang diperuntukkan
kepada siapa lagi selain kepada sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
>.<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar